Jika punya uang lebih, apakah menabung bisa kaya?
Ketika punya gaji yang selalu lebih apa yang seharusnya kita lakukan? menabung atau menginvestasikan uang yang kita dapatkan. Bagi anak muda, jarang banget ada yang mau melakukan keduanya. Ketika ada gaji, banyak banget sesuatu yang pengen di beli.
Pengen beli itu, pengen beli ini, gaya hidup terlihat lebih utama daripada investasi masa depan. Di sini Gea akan mencoba membahas dua hal ini dari sudut pandang pribadi. Nanti kesimpulanya atas dasar saran gea sendiri, kamu juga bisa membuat kesimpulan di kolom komentar.
Di usia mudah memang banyak banget yang pengen kita beli, apalagi kalau kita hidup di zona nyaman dimana tidak ada tanggungan yang harus selalu di penuhi. Rasa penasaran serta rasa ingin, masih tersimpan dalam diri kita sebagai remaja .
Sifat ini lama-kelamaan akan hilang seiring bertambahnya usia, tapi bagi sebagian orang sudah punya pola fikir yang berbeda terkait masa depan. Sehingga ia bisa memutar balik uang yang dia dapat menjadi investasi, baik dalam investasi saham maupun investasi usaha fisik.
Kalau kita pegang uang, uang bisa habis, bisa di gunakan untuk membeli apapun. Kalau kita melihat ibu kita, dia sering membelanjakan uang menjadi emas agar tidak habis dipakai belaja. Nilai uang bisa menyusut, bukan faktor nilai yang terkandung dalam uang tersebut tapi harga tukarnya justru semakin murah.
Hal tersebut di pengaruhi oleh inflasi, semua dunia mengalami inflasi kok. Coba kita mundur kebelangang, uang 100rb sekarang berapa nilainya 20 tahun lalu? Sangat besar kan? dan uang pada masa itu berapa nilainya pada masa sekarang? Kecil kan? uang seribu rupiah saja tidak bisa di pakai membeli indomie goreng, bahkan hanya jajanan anak sd yang bisa di dapat dengan seribu rupuah.
Kalau 20 tahun yang lalu, kita bisa mendapatkan beras, dapet beli apa aja, pokonya udah banyak barang yang bisa kita beli dengan uang seribu rupiah. Karena faktor inflasi, jadi menyimpan tabungan dalam bentuk uang tidak effisien untuk masa depan.
Uang yang kita simpan hari ini nilai tukarnya mungkin menurun di tahun depan, itulah mengapa banyak orang kaya yang tidak menyimpan uang dalam jumlah banyak. Mereka menyimpan uang dalam bentuk asset conthnya seperti saham.
Jika ingin belanja atau membayar sesuatu dalam hal besar, orang kaya sekalipun pasti akan menjual sebagian aset mereka untuk mendapatkan uang. Karena dalam bentuk aset, nilai uang yang didapat sesuai dengan harga yang berlaku, nilai tukar yang kita dapatkan tidak terlalu menyusut seperti uang asli.
Kamu mungkin berfikir investasi apa yang bisa di buat, jangan terlalu jauh berfikir deh. Nggak perlu kita memikirkan saham, deposito, dan segala macem. Pokonya apapun benda atau usaha yang bisa menghasilkan profit bagi pemiliknya di sebut asset.
Misalnya kamu punya rumah nih, rumah tersebut kamu gunakan untuk di sewakan. Berarti rumah yang kamu buat adalah asset, tapi berbeda lagi kalau rumah tersebut di gunakan untuk keperluan pribadi. Gea harap kamu paham deh penjelasanya.
Menyimpan uang dalam bentuk investasi tentunya punya resiko sendiri. Nah orang-orang yang lebih suka menyimpan uang dalam bentuk tabungan bisa jadi karena mereka takut terhadap resiko. Kalau di hitung-hitung berapa jumlah tabungan yang kamu simpan sekarang?
Jawabnya macem-macem, tapi yang jelas nggak ada yang punya uang sampe ratusan juga kok. Kalau masih lebih mementingkan gaya hidup daripada investasi akan terus membelanjakan uang tanpa berfikir, tanpa menilai apakah benda yang dibeli akan berguna atau tidak.
Semoga kamu paham apakah menabung lebih baik daripada investasi. Atau lebih baik ber-investasi dari pada menabung uang, uang bisa habis dan tidak bisa menggandakan diri. Sementara investasi akan terus menghasilkan uang bahkan kalau usaha nya bisa bertahan dalam jangka waktu lama.